Selasa, 22 Februari 2011

Hari Ke2 Menjadi Editor

Bismillah..
Kemarin, hari ke 2 tgl 22 Februari 2011.
Aku bekerja di DIVA Press. Syukur Alhamdulilah aku sangat menikmati dan mencintai pekerjaan ini, sebagai editor pemula. Thanks to Allah.
Hari ini hasil editan ku diperiksa oleh mang Asep... sepertinya masih banyak sekali yang salah tapi nggak apa-apa namanya juga baru belajar. Jujur saja aku menganggap pekerjaan ini adalah seperti kuliah, aku begitu enjoy , meski duduk berjam-jam di depan komputer, aku benar-benar happy kuanggap semua ini ibadah ada pahala dan hikmah dari seorang editor...
Pelajaran kemarin yang bisa kuambil adalah tentang pentingnya EYD dalam sebuah tulisan. keinginanku untuk terus menulis jadi semakin kuat setelah berkecimpung di dunia penerbit. I like it... ^_^ Alhamdulilah. Mudah-mudahan aku bisa menjadi seorang penulis sekaligus editor yang produktif dan professional. Amin AllahummaAmin.

Sabtu, 19 Februari 2011

Tahajud Cinta Nisa. By. Kartini Nainggolan


Nisa Wanita Tabah.

Nisa pernah hilang arah. Jauh dari Allah. Namun, Kasih Sayang-Nya membawa Nisa kembali ke pangkal Jalan. Pada saatNisa menyedari hidayah Allah adalah anugrah terindah, Nisa berbisik kepada diri sendiri"Maka nikmat-Nya yang mana hendak aku dustakan?"

Berpegang teguh kepada janji allah dalam surah Al-Baqarah "Sesungguhnya Allah bersama-sama dengan orang yang sabar," Nisa hadapi musibah dan ujian dengan penuh taqwa dan reda. Dalam sujud dan doa mengiringi Tahajjudnya, Nisa memohon kepada yang Maha cinta untuk terus akur dnegan ketetapan-Nya.

Di manakah penghujung ujian Nisa?

Akulah Khalifah Khairunisa S.Kep, M.Kep. Ns, Sp. Mat. Aku tersenyum puas. selalu bersyukur dan bersabar merupakan kunci untuk berjaya dalam hidup. Hidup adalah satu perjuangan . Terima kasih Ya Allah, kerena bersamakiu!

By. Kartini Nainggolan
Tahajjud Cinta Nisa Versi Bahasa Melayu (Malaysia)

Sujud Nisa Di Kaki Tahajjud - Subuh. By. Kartini Nainggolan


“Semua orang pasti punya masalah hidup. Pembeda antara pemenang dan pecundang hanya terletak pada kemampuannya untuk survive: menaklukkan semua masalah dengan tangguh hingga mampu meraih maqam kebahagiaan hakiki. Dan, salah satu pilar untuk survive adalah agama. Melalui energi Tahajjud dan Subuh, Nisa yang lemah dan penuh masalah berhasil survive! Ada sujud, dzikrullah, air mata, doa, munajat, tawakkal, sabar, dan khusyuk. Novel ini meneladankan cara bertahan yang sangat luar biasa, bersendikan kekuatan iman, agama, dan hati!”
Muhammad El Natsir, pengarang novel religius Tahajjud Cinta.

“Novel ini membuatku optimis betapa Allah tak pernah jemu mencintaiku dan menolongku....”
Anam Khoirul Anam, pengarang novel Dzikir-dzikir Cinta.

“Kartini adalah motivator ulung! Novel ini membuktikannya. Kuat sebagai religius dan bertenaga sebagai inspirasi!”
Samsul Arifin, M.Ag., kandidat doktor, dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.


Nisa senantiasa menemukan energi baru dalam menghadapi semua kemelut hidupnya setiap kali bersujud di kaki Tahajjud dan Subuh. Semua persoalan hidup yang dialaminya, yang sungguh menguras energi, perasaan, dan air mata, mulai dari gelegar cinta, cemburu, egoisme, kepercayaan diri, penantian, pengkhianatan, hingga kesendirian, berhasil dilaluinya dengan takzim dan khusyuk.

Ya, di kala malam semakin tua, angin semakin beku menghempas wajah, di kaki Tahajjud-Subuh, Nisa bercumbu mesra dengan Sang Kekasih. Beralaskan sajadah air mata, doa, dan iman....

Inspirasinya sangat mencerahkan, maka bacalah...

Bekerja

kumulai, Pagi ini ini dengan mengucap Bismillah..
Besok, adalh hari pertama aku masuk kerja di Penerbit Diva Press, sebagai Editor. mudah-mudahan Allah memberi kemudahan dalam segala hal. Terimakasih, Ya Rabb... hampir tiga tahun Vakum dari dunia Tulis Menulis, kini Allah memberi kesempatan kembali tak akan ku sia-siakan semua ini. bekerja menjadi Ibadah dan sarana belajar menjadi manusia yang produktif dan memberi manfaat kepada semua makhluk hidup. saat ini aku harus bisa mencintai pekerjaan ini agar semua terasa menyenangkan.