Rabu, 19 Januari 2011

Bersedekah Bagi Para Wanita

Sahabat Pernahkah Anda berdagang/ kemudian mendapat keuntungan sepuluh kali lipat?// Alangkah ruginya kita/ jika menolak mendapat keuntungan tujuh ratus kali lipat// Keshahihan transaksi itulah yang telah dijamin oleh Rasulullah SAW/ di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi/ “Barangsiapa yang menafkahkan hartanya untuk membantu peperangan di jalan Allah/ maka akan dilipatgandakan pahalanya menjadi tujuh ratus//


Karena itu/ dalam sebuah riwayat yang diceritakan oleh Abu Mas'ud Al-Anshari/ “Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW/ dengan menuntun seekor unta yang dilubangi hidungnya// Kemudian ia berkata/ ‘Unta ini saya pergunakan untuk berperang di jalan Allah/ wahai Rasulullah'// Kemudian Rasulullah SAW bersabda/ ‘Kamu akan mendapatkan tujuh ratus unta semisal itu pada hari kiamat/ semua dilubangi hidungnya'// (HR Muslim)//


Sungguh ini kabar gembira dari Rasulullah SAW Sahabat MQ// Apa yang kita sedekahkan di jalan Allah/ akan mendapat gantinya hal serupa tujuh ratus kali lipat// Seperti halnya jika kita wakafkan satu rumah untuk majelis taklim/ maka Allah SWT akan mengembalikan 700 rumah kepada kita//
Dalam surat Al-Baqarah ayat 261/ Allah SWT berfirman/ “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah/ adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai/ pada setiap tangkai terdapat seratus butir// Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa saja yang Dia kehendaki// Dan Allah Mahaluas karunia-Nya/ lagi Maha Mengetahui”// Begitulah janji Allah kepada orang yang berinfak dengan niat yang ikhlas karena Allah semata// Dan infaknya pun disalurkan kepada tempat yang benar/ kepada orang-orang yang berhak//


Rasulullah SAW/ mengajarkan perihal ini kepada para sahabatnya// Bahkan/ kepada Bilal yang termasuk kalangan sahabat yang fakir secara finansial// Rasulullah SAW bersabda “Wahai Bilal/ berinfaklah! Jangan takut kekurangan dari Dzat yang mempunyai langit”// Hadist Riwayat Shahih Al-Jami// Jika Bilal yang miskin saja Rasulullah SAW menganjurkan berinfak/ bagaimana dengan sahabat yang berpunya?//


Sahabat MQ/ Ternyata/ anjuran berinfak bukan saja/ dianjurkan hanya kepada kaum lelaki// Rasulullah SAW bahkan berwasiat khusus kepada kaum wanita// Saat bertemu dengan Asma'/ Rasulullah SAW bersabda/ “Berinfaklah dan janganlah kamu menghitung-hitung hartamu/ karena Allah juga akan menghitung-hitung rezeki-Nya untukmu// Dan janganlah engkau bakhil dengan hartamu/ karena Allah juga akan bakhil kepadamu//” (HR Bukhari)//


Pada kesempatan lain/ saat usai shalat Idul Adha di sebuah tanah lapang/ Rasulullah SAW berseru/ “Wahai manusia/ bersedekahlah kalian!”/ Kemudian beliau menuju ke tempat para wanita/ dan bersabda/ “Wahai para wanita/ bersedekahlah kalian semua/ karena aku telah melihat banyak penghuni neraka/ adalah dari golongan kalian”// Mereka berkata/ “Ya Rasulullah/ mengapa hal itu bisa terjadi?/ ”Rasulullah SAW/ menjawab/ “sebab kalian sering melaknat dan mengingkari pemberian suami// Aku tidak pernah melihat golongan yang lemah akal dan agamanya/ namun dapat menghilangkan kejernihan akal seorang lelaki yang teguh/ selain dari kalian wahai para wanita//” Setelah mendengar anjuran tersebut/ para wanita itu segera melepas anting-anting dan cincin mereka// Para shahabiyah itu bersegera menunaikan anjuran Rasulullah SAW/ yaitu bersedekah//


Kemudian Rasulullah SAW pun pergi// Sesampai di rumah/ datanglah Zainab/ istri Abdullah bin Mas'ud// Ia meminta izin untuk bertemu// Salah seorang istri beliau pun berkata/ “Wahai Rasulullah/ ini ada Zainab//” Kemudian Rasulullah SAW bertanya/ “Zainab siapa?” “Zainab istri Abdullah bin Mas'ud/” jawab istri beliau// Rasulullah SAW berkata/ “Izinkan ia masuk//” Setelah masuk/ Zainab berkata/ “Wahai Nabi Allah/ hari ini Engkau telah menyuruh kami untuk bersedekah/ dan aku mempunyai perhiasan yang ingin aku sedekahkan/ namun Ibnu Mas'ud beranggapan bahwa ia dan anak-anaknya yang lebih berhak menerima sedekahku//” Rasulullah SAW bersabda/ “Ibnu Mas'ud benar// Suamimu dan anak-anakmu adalah orang-orang yang paling berhak menerima sedekahmu//” (Hadist Riwayat Tirmidzi)//


Sahabat MQ/ Begitulah para wanita di zaman Rasululllah SAW// Mereka selalu bersegera jika melihat peluang untuk beramal dan berbuat kebajikan// Tidak berpikir dua kali// Sungguh berbeda dengan kita// Meski setiap hari melihat korban bencana di televisi dan membaca berita bayi-bayi menderita busung lapar di koran/ semua itu belum menggerakkan tangan kita untuk mengulurkan bantuan// Masih asyik dengan hobi kita berbelanja ria ke mal-mal//


Selain bentuk-bentuk di atas yang digambarkan Rasulullah SAW yang dikategorikan sebagai shadaqah/ masih terdapat nash-nash hadits lainnya/ yang menggambarkan bahwa hal tersebut merupakan shadaqah secara umum/ di antaranya adalah:


1. Tasbih/ Tahlil dan Tahmid
Rasulullah SAW menggambarkan bahwa setiap tasbih/ tahlil dan tahmid adalah shadaqah// Oleh karenanya mereka ‘diminta' untuk memperbanyak tasbih/ tahlil dan tahmid/ atau bahkan dzikir-dzikir lainnya// Karena semua dzikir tersebut akan bernilai ibadah di sisi Allah SWT// Dalam riwayat lain digambarkan:
Dari Aisyah ra/ bahwasanya Rasulullah SAW berkata/ “Bahwasanya diciptakan dari setiap anak cucu Adam/ tiga ratus enam puluh persendian// Maka barang siapa yang bertakbir/ bertahmid/ bertasbih/ beristighfar/ menyingkirkan batu/ duri atau tulang dari jalan/ amar ma'ruf nahi mungkar/ maka akan dihitung sejumlah tiga ratus enam puluh persendian// Dan ia sedang berjalan pada hari itu/ sedangkan ia dibebaskan dirinya dari api neraka”// (Hadist Riwayat Muslim)//


2. Amar Ma'ruf Nahi Mungkar
Sahabat MQ/ Rasulullah SAW menjelaskan/ bahwa amar ma'ruf nahi mungkar juga merupakan shadaqah// Karena untuk merealisasikan amar ma'ruf nahi mungkar/ seseorang perlu mengeluarkan tenaga/ pikiran/ waktu serta perasaannya// Dan semua hal tersebut terhitung sebagai shadaqah// Bahkan jika dicermati secara mendalam/ umat ini mendapat julukan ‘khairu ummah'/ karena memiliki misi amar ma'ruf nahi mungkar// Dalam sebuah ayat-Nya Allah SWT berfirman: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia/ menyuruh kepada yang ma`ruf/ dan mencegah dari yang munkar/ dan beriman kepada Allah// Sekiranya Ahli Kitab beriman/ tentulah itu lebih baik bagi mereka/ di antara mereka ada yang beriman/ dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik//” [QS Ali Imran: 110]//

3. Bekerja dan untuk membantu nafkah bagi keluarga
Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam sebuah hadits: Dari Al-Miqdan bin Ma'dikarib Al-Zubaidi ra/ dari Rasulullah SAW berkata/ “Tidaklah ada satu pekerjaan yang paling mulia/ yang dilakukan oleh seseorang daripada pekerjaan yang dilakukan dari tangannya sendiri// Dan tidaklah seseorang menafkahkan hartanya terhadap diri/ keluarga/ anak dan pembantunya/ melainkan akan menjadi shadaqah//” (Hadist Riwayat Ibnu Majah)//


4. Membantu urusan orang lain
Dari Abdillah bin Qais bin Salim Al-Madani/ dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda/ “Setiap muslim harus bershadaqah//” Salah seorang sahabat bertanya/ “Bagaimana pendapatmu/ wahai Rasulullah/ jika ia tidak mendapatkan harta yang dapat disedekahkan?”// Rasulullah SAW bersabda/ “Bekerja dengan tangannya sendiri kemudian ia memanfaatkannya untuk dirinya dan bersedekah//” Salah seorang sahabat bertanya/ “Bagaimana jika ia tidak mampu/ wahai Rasulullah SAW?”// Beliau bersabda/ “Menolong orang yang membutuhkan lagi teranaiaya//” Salah seorang sahabat bertanya/ “Bagaimana jika ia tidak mampu/ wahai Rasulullah SAW//?” Beliau menjawab/ “Mengajak pada yang ma'ruf atau kebaikan//” Salah seorang sahabat bertanya/ “Bagaimana jika ia tidak mampu/ wahai Rasulullah SAW?” Beliau menjawab/ “Menahan diri dari perbuatan buruk/ itu merupakan shadaqah//” (HR Muslim)//


5. Mendamaikan dua orang yang berselisih
Dalam sebuah hadits digambarkan oleh Rasulullah SAW: Dari Abu Hurairah ra berkata/ bahwasanya Rasulullah SAW bersabda/ “Setiap ruas-ruas persendian setiap insan adalah shadaqah// Setiap hari di mana matahari terbit adalah shadaqah/ mengishlah di antara manusia yang berselisih adalah shadaqah//” (HR Bukhari)//


6. Menjenguk orang sakit
Dalam sebuah hadits/ Rasulullah SAW bersabda: Dari Abu Ubaidah bin Jarrah ra berkata/ Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda/ “Barangsiapa yang menginfakkan kelebihan hartanya di jalan Allah SWT/ maka Allah akan melipatgandakannya dengan tujuh ratus kali lipat// Dan barangsiapa yang berinfak untuk dirinya dan keluarganya/ atau menjenguk orang sakit/ atau menyingkirkan duri/ maka mendapatkan kebaikan dan kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya// Puasa itu tameng selama ia tidak merusaknya// Dan barangsiapa yang Allah uji dengan satu ujian pada fisiknya/ maka itu akan menjadi penggugur dosa-dosanya//” (HR Ahmad)//

7. Berwajah manis atau memberikan senyuman
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: Dari Abu Dzar ra berkata/ bahwa Rasulullah SAW bersabda/ “Janganlah kalian menganggap remeh satu kebaikan pun// Jika ia tidak mendapatkannya/ maka hendaklah ia ketika menemui saudaranya/ ia menemuinya dengan wajah ramah/ dan jika engkau membeli daging/ atau memasak dengan periuk/kuali/ maka perbanyaklah kuahnya dan berikanlah pada tetanggamu dari padanya//” (HR Turmudzi)//

8. Berlomba-lomba dalam amalan sehari-hari
Sahabat MQ/ Dalam sebuah riwayat digambarkan: Dari Abu Hurairah ra berkata/ bahwa Rasulullah SAW bersabda/ “Siapakah di antara kalian yang pagi ini berpuasa?”// Abu Bakar menjawab/ “Saya/ wahai Rasulullah//” Rasulullah SAW bersabda lagi/ “Siapakah hari ini yang mengantarkan jenazah orang yang meninggal?”// Abu Bakar menjawab/ “Saya/ wahai Rasulullah//” Rasulullah SAW bertanya/ “Siapakah di antara kalian yang hari ini memberikan makan pada orang miskin?”/ Abu Bakar menjawab/ “Saya/ wahai Rasulullah//” Rasulullah SAW bertanya kembali/ “Siapakah di antara kalian yang hari ini telah menengok orang sakit?” Abu Bakar menjawab/ “Saya/ wahai Rasulullah//” Kemudian Rasulullah SAW bersabda/ “Tidaklah semua amal di atas terkumpul dalam diri seseorang melainkan ia akan masuk surga”// (HR Bukhari)///

Sumber: Situs Bersedekah Bagi Para Wanita

Sahabat MQ/ Pernahkah Anda berdagang/ kemudian mendapat keuntungan sepuluh kali lipat?// Alangkah ruginya kita/ jika menolak mendapat keuntungan tujuh ratus kali lipat// Keshahihan transaksi itulah yang telah dijamin oleh Rasulullah SAW/ di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi/ “Barangsiapa yang menafkahkan hartanya untuk membantu peperangan di jalan Allah/ maka akan dilipatgandakan pahalanya menjadi tujuh ratus//


Karena itu/ dalam sebuah riwayat yang diceritakan oleh Abu Mas'ud Al-Anshari/ “Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW/ dengan menuntun seekor unta yang dilubangi hidungnya// Kemudian ia berkata/ ‘Unta ini saya pergunakan untuk berperang di jalan Allah/ wahai Rasulullah'// Kemudian Rasulullah SAW bersabda/ ‘Kamu akan mendapatkan tujuh ratus unta semisal itu pada hari kiamat/ semua dilubangi hidungnya'// (HR Muslim)//


Sungguh ini kabar gembira dari Rasulullah SAW Sahabat MQ// Apa yang kita sedekahkan di jalan Allah/ akan mendapat gantinya hal serupa tujuh ratus kali lipat// Seperti halnya jika kita wakafkan satu rumah untuk majelis taklim/ maka Allah SWT akan mengembalikan 700 rumah kepada kita//
Dalam surat Al-Baqarah ayat 261/ Allah SWT berfirman/ “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah/ adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai/ pada setiap tangkai terdapat seratus butir// Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa saja yang Dia kehendaki// Dan Allah Mahaluas karunia-Nya/ lagi Maha Mengetahui”// Begitulah janji Allah kepada orang yang berinfak dengan niat yang ikhlas karena Allah semata// Dan infaknya pun disalurkan kepada tempat yang benar/ kepada orang-orang yang berhak//


Rasulullah SAW/ mengajarkan perihal ini kepada para sahabatnya// Bahkan/ kepada Bilal yang termasuk kalangan sahabat yang fakir secara finansial// Rasulullah SAW bersabda “Wahai Bilal/ berinfaklah! Jangan takut kekurangan dari Dzat yang mempunyai langit”// Hadist Riwayat Shahih Al-Jami// Jika Bilal yang miskin saja Rasulullah SAW menganjurkan berinfak/ bagaimana dengan sahabat yang berpunya?//


Sahabat MQ/ Ternyata/ anjuran berinfak bukan saja/ dianjurkan hanya kepada kaum lelaki// Rasulullah SAW bahkan berwasiat khusus kepada kaum wanita// Saat bertemu dengan Asma'/ Rasulullah SAW bersabda/ “Berinfaklah dan janganlah kamu menghitung-hitung hartamu/ karena Allah juga akan menghitung-hitung rezeki-Nya untukmu// Dan janganlah engkau bakhil dengan hartamu/ karena Allah juga akan bakhil kepadamu//” (HR Bukhari)//


Pada kesempatan lain/ saat usai shalat Idul Adha di sebuah tanah lapang/ Rasulullah SAW berseru/ “Wahai manusia/ bersedekahlah kalian!”/ Kemudian beliau menuju ke tempat para wanita/ dan bersabda/ “Wahai para wanita/ bersedekahlah kalian semua/ karena aku telah melihat banyak penghuni neraka/ adalah dari golongan kalian”// Mereka berkata/ “Ya Rasulullah/ mengapa hal itu bisa terjadi?/ ”Rasulullah SAW/ menjawab/ “sebab kalian sering melaknat dan mengingkari pemberian suami// Aku tidak pernah melihat golongan yang lemah akal dan agamanya/ namun dapat menghilangkan kejernihan akal seorang lelaki yang teguh/ selain dari kalian wahai para wanita//” Setelah mendengar anjuran tersebut/ para wanita itu segera melepas anting-anting dan cincin mereka// Para shahabiyah itu bersegera menunaikan anjuran Rasulullah SAW/ yaitu bersedekah//


Kemudian Rasulullah SAW pun pergi// Sesampai di rumah/ datanglah Zainab/ istri Abdullah bin Mas'ud// Ia meminta izin untuk bertemu// Salah seorang istri beliau pun berkata/ “Wahai Rasulullah/ ini ada Zainab//” Kemudian Rasulullah SAW bertanya/ “Zainab siapa?” “Zainab istri Abdullah bin Mas'ud/” jawab istri beliau// Rasulullah SAW berkata/ “Izinkan ia masuk//” Setelah masuk/ Zainab berkata/ “Wahai Nabi Allah/ hari ini Engkau telah menyuruh kami untuk bersedekah/ dan aku mempunyai perhiasan yang ingin aku sedekahkan/ namun Ibnu Mas'ud beranggapan bahwa ia dan anak-anaknya yang lebih berhak menerima sedekahku//” Rasulullah SAW bersabda/ “Ibnu Mas'ud benar// Suamimu dan anak-anakmu adalah orang-orang yang paling berhak menerima sedekahmu//” (Hadist Riwayat Tirmidzi)//


Sahabat MQ/ Begitulah para wanita di zaman Rasululllah SAW// Mereka selalu bersegera jika melihat peluang untuk beramal dan berbuat kebajikan// Tidak berpikir dua kali// Sungguh berbeda dengan kita// Meski setiap hari melihat korban bencana di televisi dan membaca berita bayi-bayi menderita busung lapar di koran/ semua itu belum menggerakkan tangan kita untuk mengulurkan bantuan// Masih asyik dengan hobi kita berbelanja ria ke mal-mal//


Selain bentuk-bentuk di atas yang digambarkan Rasulullah SAW yang dikategorikan sebagai shadaqah/ masih terdapat nash-nash hadits lainnya/ yang menggambarkan bahwa hal tersebut merupakan shadaqah secara umum/ di antaranya adalah:


1. Tasbih/ Tahlil dan Tahmid
Rasulullah SAW menggambarkan bahwa setiap tasbih/ tahlil dan tahmid adalah shadaqah// Oleh karenanya mereka ‘diminta' untuk memperbanyak tasbih/ tahlil dan tahmid/ atau bahkan dzikir-dzikir lainnya// Karena semua dzikir tersebut akan bernilai ibadah di sisi Allah SWT// Dalam riwayat lain digambarkan:
Dari Aisyah ra/ bahwasanya Rasulullah SAW berkata/ “Bahwasanya diciptakan dari setiap anak cucu Adam/ tiga ratus enam puluh persendian// Maka barang siapa yang bertakbir/ bertahmid/ bertasbih/ beristighfar/ menyingkirkan batu/ duri atau tulang dari jalan/ amar ma'ruf nahi mungkar/ maka akan dihitung sejumlah tiga ratus enam puluh persendian// Dan ia sedang berjalan pada hari itu/ sedangkan ia dibebaskan dirinya dari api neraka”// (Hadist Riwayat Muslim)//


2. Amar Ma'ruf Nahi Mungkar
Sahabat MQ/ Rasulullah SAW menjelaskan/ bahwa amar ma'ruf nahi mungkar juga merupakan shadaqah// Karena untuk merealisasikan amar ma'ruf nahi mungkar/ seseorang perlu mengeluarkan tenaga/ pikiran/ waktu serta perasaannya// Dan semua hal tersebut terhitung sebagai shadaqah// Bahkan jika dicermati secara mendalam/ umat ini mendapat julukan ‘khairu ummah'/ karena memiliki misi amar ma'ruf nahi mungkar// Dalam sebuah ayat-Nya Allah SWT berfirman: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia/ menyuruh kepada yang ma`ruf/ dan mencegah dari yang munkar/ dan beriman kepada Allah// Sekiranya Ahli Kitab beriman/ tentulah itu lebih baik bagi mereka/ di antara mereka ada yang beriman/ dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik//” [QS Ali Imran: 110]//

3. Bekerja dan untuk membantu nafkah bagi keluarga
Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam sebuah hadits: Dari Al-Miqdan bin Ma'dikarib Al-Zubaidi ra/ dari Rasulullah SAW berkata/ “Tidaklah ada satu pekerjaan yang paling mulia/ yang dilakukan oleh seseorang daripada pekerjaan yang dilakukan dari tangannya sendiri// Dan tidaklah seseorang menafkahkan hartanya terhadap diri/ keluarga/ anak dan pembantunya/ melainkan akan menjadi shadaqah//” (Hadist Riwayat Ibnu Majah)//


4. Membantu urusan orang lain
Dari Abdillah bin Qais bin Salim Al-Madani/ dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda/ “Setiap muslim harus bershadaqah//” Salah seorang sahabat bertanya/ “Bagaimana pendapatmu/ wahai Rasulullah/ jika ia tidak mendapatkan harta yang dapat disedekahkan?”// Rasulullah SAW bersabda/ “Bekerja dengan tangannya sendiri kemudian ia memanfaatkannya untuk dirinya dan bersedekah//” Salah seorang sahabat bertanya/ “Bagaimana jika ia tidak mampu/ wahai Rasulullah SAW?”// Beliau bersabda/ “Menolong orang yang membutuhkan lagi teranaiaya//” Salah seorang sahabat bertanya/ “Bagaimana jika ia tidak mampu/ wahai Rasulullah SAW//?” Beliau menjawab/ “Mengajak pada yang ma'ruf atau kebaikan//” Salah seorang sahabat bertanya/ “Bagaimana jika ia tidak mampu/ wahai Rasulullah SAW?” Beliau menjawab/ “Menahan diri dari perbuatan buruk/ itu merupakan shadaqah//” (HR Muslim)//


5. Mendamaikan dua orang yang berselisih
Dalam sebuah hadits digambarkan oleh Rasulullah SAW: Dari Abu Hurairah ra berkata/ bahwasanya Rasulullah SAW bersabda/ “Setiap ruas-ruas persendian setiap insan adalah shadaqah// Setiap hari di mana matahari terbit adalah shadaqah/ mengishlah di antara manusia yang berselisih adalah shadaqah//” (HR Bukhari)//


6. Menjenguk orang sakit
Dalam sebuah hadits/ Rasulullah SAW bersabda: Dari Abu Ubaidah bin Jarrah ra berkata/ Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda/ “Barangsiapa yang menginfakkan kelebihan hartanya di jalan Allah SWT/ maka Allah akan melipatgandakannya dengan tujuh ratus kali lipat// Dan barangsiapa yang berinfak untuk dirinya dan keluarganya/ atau menjenguk orang sakit/ atau menyingkirkan duri/ maka mendapatkan kebaikan dan kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya// Puasa itu tameng selama ia tidak merusaknya// Dan barangsiapa yang Allah uji dengan satu ujian pada fisiknya/ maka itu akan menjadi penggugur dosa-dosanya//” (HR Ahmad)//

7. Berwajah manis atau memberikan senyuman
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: Dari Abu Dzar ra berkata/ bahwa Rasulullah SAW bersabda/ “Janganlah kalian menganggap remeh satu kebaikan pun// Jika ia tidak mendapatkannya/ maka hendaklah ia ketika menemui saudaranya/ ia menemuinya dengan wajah ramah/ dan jika engkau membeli daging/ atau memasak dengan periuk/kuali/ maka perbanyaklah kuahnya dan berikanlah pada tetanggamu dari padanya//” (HR Turmudzi)//

8. Berlomba-lomba dalam amalan sehari-hari
Sahabat MQ/ Dalam sebuah riwayat digambarkan: Dari Abu Hurairah ra berkata/ bahwa Rasulullah SAW bersabda/ “Siapakah di antara kalian yang pagi ini berpuasa?”// Abu Bakar menjawab/ “Saya/ wahai Rasulullah//” Rasulullah SAW bersabda lagi/ “Siapakah hari ini yang mengantarkan jenazah orang yang meninggal?”// Abu Bakar menjawab/ “Saya/ wahai Rasulullah//” Rasulullah SAW bertanya/ “Siapakah di antara kalian yang hari ini memberikan makan pada orang miskin?”/ Abu Bakar menjawab/ “Saya/ wahai Rasulullah//” Rasulullah SAW bertanya kembali/ “Siapakah di antara kalian yang hari ini telah menengok orang sakit?” Abu Bakar menjawab/ “Saya/ wahai Rasulullah//” Kemudian Rasulullah SAW bersabda/ “Tidaklah semua amal di atas terkumpul dalam diri seseorang melainkan ia akan masuk surga”// (HR Bukhari)///

Sumber: Situs Radio MQ Jogja Fm